Selasa, 02 Oktober 2007

SUJUDKU

Gulir tasbih di antara jemariku,
lirih ucap bibirku sebut namaMu,
tunduk wajahku sedalam hanyut hatiku
sadar kecil arti diriku
dalam segala keagunganMu,

Sembah sujudku kepadaMu
haturkan segala sesal, pengakuan
dan berikut harap akan ampunMu

Sadarku akan segala rima yang Kau mainkan
yang Kau senandungkan
Kau petikkan pada dawai-dawai hidupku
kusadari semua…
hingga kini segala keindahan Kau sematkan
seirama khilafku yang selalu kudengungkan,

Ya Allah rabb yang maha segalanya
Hari ini, tangisku, sujudku, takbir dan tahmidku…
Semoga cukup untuk menghadirkan NurMu
Dalam sanubariku,
Sekarang, besok dan selamanya…

Terima kasih Ya Allah,
atas semua keindahan yang Kau berikan…

sebuah kabar untuk teman lama

Sebagaimana sebuah cerita tertutur indah
Seindah rima tembang burung-burung di pucuk cemara
Teruntai menjadi bait-bait kisah
Merajut kenangan dan perjalanan yang tertempuh,
Seindah itu yang pernah terjalin
Dalam satu kebersamaan
Yang kini berakhir dalam sebuah pengakuan...
Pengakuan yang perih
Menunaikan rasa bahwa kita memiliki rasa yang sama
Rasa yang kemudian terpisahkan oleh sebuah pilihan
Kupilih jalan ini bukan karena kutinggalkan begitu saja
Bukan juga sebuah pengabaian sebuah hati yang pernah kuinginkan
Kuingin kaupun tahu ini sebuah pilihan yang berat...
Bilakah kau mengerti?
Bahwa aku tak ingin berjalan sejauh ini
Sejauh kau meniadakan namaku begitu saja karena marahmu.
Aku tidak begitu saja melupakanmu...





Suatu saat di yogyakarta...


01/09/2003 : 03.35 wib